Resolusi 2018, Presiden Prancis Bertekad Berantas Hoax di Medsos - Okezone

PARIS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan rencana merombak undang-undang media di negaranya untuk melawan maraknya peredaran berita palsu (hoax) di media sosial (medsos). Menurutnya, penyebaran berita palsu adalah ancaman bagi demokrasi liberal.

“Jika kita ingin melindungi demokrasi liberal, kita harus memiliki undang-undang yang kuat,” tegas Emmanuel Macron dalam pidato tahun baru, melansir dari Reuters, Kamis (4/1/2018).

Ia menambahkan, reformasi undang-undang itu juga akan berpengaruh terhadap peran lembaga pemantau media, CSA.

Pria berusia 40 tahun itu pernah mengklaim menjadi korban serangan berita hoax selama masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2017. Sejak dilantik Mei 2017, Macron kerap menuding media Rusia, Russia Today, yang dianggap menyebar informasi sesat mengenai dirinya selama masa kampanye.

“Di masa kampanye, di internet, aturan yang berlaku untuk konten tidak akan sama persis. Akan ada peningkatan transparansi untuk platform internet mengenai konten sponsor, dengan tujuan mengungkap identitas pengiklan kepada publik serta membatasi jumlahnya,” sambung Macron.

Mantan Menteri Perekonomian Prancis itu menuturkan, prosedur darurat tambahan terkait berita palsu itu salah satunya adalah memberi kewenangan lebih kepada para hakim. Mereka akan diizinkan untuk menghapus sejumlah konten, menutup akun pengguna, atau memblokir akses ke sebuah situs.

Pria asal Amiens itu juga mengingatkan agar otoritas menjaga jarak dengan media. Menurutnya, hubungan erat antara media dengan pemerintah yang terjalin di masa Presiden Francois Hollande tidak sepenuhnya baik.

“Kedekatan yang terjalin di masa lalu, menurut saya, tidak baik bagi mereka yang ada di pemerintahan maupun bagi jurnalis sendiri. Hal tersebut terkadang membuat informasi penting lebih banyak diberikan saat obrolan biasa daripada komentar resmi,” tutup Emmanuel Macron.

(war)

HALAMAN 2

Tweet