2018 Tahun Politik, Perang Hoax Diprediksi akan Hiasi Medsos - SINDOnews.com (Siaran Pers)

Manuel JeghestaKamis, 28 Desember 2017 - 10:24 WIB2018 Tahun Politik, Perang Hoax Diprediksi akan Hiasi MedsosSebagai tahun politik, pada 2018 diprediksi laman media sosial akan semakin memanas dan dipenuhi oleh berita hoax. Alasannya, selain gelaran pilkada serentak, parpol juga tengah memanaskan mesin politiknya menuju Pileg dan Pilpres 2019. Foto: Ilustrasi/SI

JAKARTA - Sebagai tahun politik, pada 2018 diprediksi laman media sosial akan semakin memanas dan dipenuhi oleh berita hoax. Alasannya, selain gelaran pilkada serentak, parpol juga tengah memanaskan mesin politiknya menuju Pileg dan Pilpres 2019.

Media Sosial (medsos) disebut masih bakal dimanfaatkan sebagai media komunikasi politik oleh elite. Lalu bagaimana para pengamat melihat geliat medsos di 2018?

Nukman Lutfie, selaku pendiri Lembaga Literasi Media Sosial berpendapat, hoax (berita bohong) tidak akan berkurang di 2018. Bahkan kemungkinan persebaran atau perang hoax akan terus berlanjut hingga 2019 karena adanya ajang Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Ini berita hoax akan semakin ramai. Sepanjang ada perebutan kekuasaan pasti masih akan ramai. Kampanye hitam dari sosmed juga akan ramai baik yang memang di sengaja atau tidak di sengaja," ungkap Nukman kepada SINDOnews, Rabu (27/12/2017).

Lebih lanjut dikatakan, penyebaran berita hoax sebenarnya harus diawasi bersama. Baik itu oleh pemerintah ataupun masyarakat sendiri.

"Tapi Dewan Pers juga harus berperan aktif karena mereka tahu mana yang sudah terverifikasi atau tidak. Jadi tidak ada media-media online yang bikin berita ngawur. Terakhir penyedia platform juga harus sigap mengawasi konten-konten negatif," papar Nukman.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Bijak Bersosmed, Enda Nasution pun melihat hal yang sama di tahun depan. "2018 suhu politik akan memanas lagi, terutama di media sosial. Tapi masyarakat Indonesia juga harus makin cerdas dan bijak menyikapinya. Jangan mudah terhasut oleh berita bohong dan fitnah," saran Enda.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara dalam sebuah kesempatan pun mengimbau agar masyarakat jangan sampai menggunakan media sosial sebagai hal-hal yang negatif dalam pemilu nanti. "Jadi kita harus libatkan stakeholder semua, tapi yang paling penting nanti platform-nya juga harus ikutan menjaga. Jangan platform-nya malah bilang itu bukan tanggung jawab saya," ujarnya.

Rudiantara mengibaratkan media sosial sebagai supermarket. Kalau ada barang busuk di dalamnya mana bisa dia bilang itu bukan tanggungjawabnya.

"Orang masuk kedalam supermarket itu karena ada apa? Ya karena ada supermarket dan barang yang ditawarkan," ucapnya.

(kem)

KOMENTAR (pilih salah satu di bawah ini)

sindonews ads

HALAMAN 2

0 Response to "2018 Tahun Politik, Perang Hoax Diprediksi akan Hiasi Medsos - SINDOnews.com (Siaran Pers)"

Post a Comment