Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika memperingatkan warga menghilangkan hobi menyebarkan informasi tak benar alias hoax dan pesan kebencian di media sosial. Sebab, setiap yang diperbuat di media sosial akan meninggalkan jejak digital untuk mudah dilacak.
"Misal rekan-rekan mau kirim apa dari mana, ada jejak, (melalui) digital forensik bisa dilacak," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Iza dalam diskusi membicarakan polemik Sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen bertajuk 'Dagangan Ala Lapak Saracen' oleh Mabes Polri, Rabu (20/9).
Menurut dia, segala sesuatu yang beredar di internet bisa dilacak keberadaannya. Ia memperingatkan kepada pihak yang suka menyebarkan ujaran kebencian untuk tak melakukannya lagi lantaran bisa dilacak kominfo maupun kepolisian.
"Ini tidak ada ampun. Apapun di internet bisa dicari, di internet tidak bisa melarikan diri," ujar dia.
Noor mengatakan, Kominfo menerima peningkatan laporan terkait ujaran kebencian. Laporan yang masuk paling tinggi pada bulan Januari 2017 ketika masa Pilkada Serentak.
Noor pun mengimbau masyarakat agar melakukan filter informasi di media sosial. Sebab, ia menilai tingkat literasi di Indonesia masih kurang. Namun begitu, ia bangga adanya gerakan melawan hoax yang gencar dilakukan penggiat media sosial awal tahun ini. Sehingga kesadaran mengenai hoax mulai meningkat.
"Masyarakat pahami itu yang mereka terima ada konten negatif, tidak semua positif. Jangan langsung forward, langsung share," pungkasnya. [gil]
0 Response to "Kominfo imbau warga tak mudah sebarkan informasi hoax dan ... - merdeka.com"
Post a Comment