Kabar Gunung Agung Meletus Malam Ini Disebut Hoax - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM -- Ada saja pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkan isu sesat atau hoax.

Ditengah kondisi Gunung Agung yang telah ditetapkan status Awas (Level IV), tersebar isu bahwa gunung tertinggi di Bali itu akan meletus pada Minggu (24/9/2017) malam ini.

Terkait beredarnya isu tersebut, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani melalui website resmi Magma Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.

Apalagi, ramalan yang tersebar itu dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam memahami aktifitas gunung api.

Dalam website itu juga disampaikan, Analisis terakhir Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengindikasikan bahwa energi kegempaan vulkanik Gunungapi Agung terus meningkat dan memiliki potensi untuk meletus.

Berikut tanggapan lengkap Kasbani melalui Website Magma Indonesia:

Menanggapi beredarnya isu bahwa Gunungapi Agung akan meletus malam ini, kami dari PVMBG tidak dapat memastikan kebenarannya karena ramalan tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh PVMBG dalam memahami aktivitas gunungapi.

PVMBG melihat tanda-tanda aktivitas gunungapi melalui pengamatan secara menerus (24 jam/hari) secara visual maupun instrumental. Analisis terakhir PVMBG mengindikasikan bahwa energi kegempaan vulkanik Gunungapi Agung terus meningkat dan memiliki potensi untuk meletus. Namun demikian, baik PVMBG maupun seluruh ahli gunungapi di dunia yang mempelajari aktivitas gunungapi secara ilmiah, belum ada satu pun yang mampu memastikan kapan letusan akan terjadi.

Data Aktifitas Gunung Agung Minggu (24/9/2017) dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung

Sejak ditetapkan pada status Awas, Aktifitas Gunung Agung terus menunjukkan kenaikkan.

HALAMAN 2

0 Response to "Kabar Gunung Agung Meletus Malam Ini Disebut Hoax - Tribunnews"

Post a Comment