Petugas pemadam kebakaran Kota Batu menerobos kobaran api kemarin (23/7). Ini bagian dari simulasi di depan Balai Kota Among Tani Kota Batu.MALANG – Banjir informasi benar-benar mempunyai sisi positif dan negatif. Salah satu sisi negatifnya adalah maraknya hoax atau kabar bohong. Bahkan, kabar bohong tersebut tidak hanya terjadi di media sosial, tapi juga di layanan pengaduan masyarakat.
Kabar hoax inilah yang sering diterima petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang. Beberapa kali PMK Kota Malang mendapatkan kabar hoax langsung melalui sambungan telepon.
”Ya, kami pernah beberapa kali kejadian seperti itu,” kata Kepala UPT PMK Kota Malang Jose Belo kepada wartawan koran ini kemarin (8/9).
Dia menceritakan, ketika ada telepon ke kantor PMK Kota Malang tentang terjadinya kebakaran, beberapa mobil pemadam segera diturunkan ke lokasi. Ternyata, kebakaran yang dimaksud tidak ada.
”Salah satunya yang terjadi di Simpang Ijen, sekitar Februari lalu,” imbuh pria asal Timor Leste yang sudah berkewarganegaraan Indonesia sejak 1999 ini.
Yang membuat miris, kasus seperti ini tidak terjadi hanya sekali. ”Sekitar bulan April–Mei itu juga ada dua kejadian serupa (pengaduan hoax),” imbuhnya.
Setelah itu, tampaknya PMK Kota Malang sudah tidak pernah kecolongan lagi. Sebab, PMK Kota Malang sudah serius melaksanakan standard operating procedure (SOP) dalam menangani laporan telepon dari masyarakat. ”Kami akan menelurusi kebenarannya sebelum memutuskan berangkat,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan bahwa cara yang dilakukannya adalah ketika telepon masuk, petugas akan menanyakan detail kebakaran yang dilaporkan. Pada kali kedua, petugas akan kembali menanyakan kesesuaian dari keterangan sebelumnya. ”Ini dilakukan oleh PMK pada penelepon tadi,” imbuh Belo.
Sebenarnya, SOP itu sebelumnya sudah ada. Namun, PMK sempat tertipu juga lantaran orang iseng yang menghubungi PMK menggunakan telepon kantor. ”Kami pikir kebakaran itu memang terjadi di tempat itu,” tambahnya.
Tentu hal ini tidak bisa dianggap sebagai lelucon semata. Lantaran, para penelepon iseng itu bisa berurusan dengan polisi karena ulah jahilnya. ”Ketika kami berangkat, pasti ada pihak lain seperti kepolisian dan dinas perhububungan (yang juga turun ke lapangan),” ungkapnya.
Dengan demikian, dalam waktu bersamaan, yang tertipu tidak hanya petugas PMK, tapi juga petugas kepolisian dan dinas perhubungan.
Meski begitu, pihak PMK tetap meminta masyarakat agar tetap berani melapor jika terjadi kebakaran. ”Pemadaman itu gratis. Jangan menunggu kebakaran menjadi besar,” imbuhnya.
Hanya, dia berpesan agar tidak iseng dengan nomor telepon milik PMK. Jika terjadi kebakaran, diharapkan masyarakat segera melapor ke UPT PMK Kota Malang di nomor (0341) 362 222 atau (0341) 340 414.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun koran ini, kabar hoax yang diterima PMK juga sempat menimbulkan insiden. Pada September tahun lalu, mobil kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang waktu itu, yakni Jarot Edy Sulistyono, tertabrak kereta.
Ceritanya, ketika itu ada informasi kalau ada kebakaran di Jalan Ade Irma Suryani. Jarot ingin memantau langsung kejadian tersebut. Saat hendak memantau ke lokasi, mobilnya kena serempet kereta api pengangkut minyak di rel kereta api di depan kantornya. Sialnya, setelah dicek, ternyata informasi tersebut hoax. Kejadian ini mungkin cocok dengan pepatah sudah jatuh, tertimpa tangga.
Pewarta: Gigih Mazda
Penyunting: Irham Thoriq
Copy Editor: Arief Rohman
Foto: Darmono
0 Response to "Hoax Sering Bikin Repot Pemadam Kebakaran - Arema Sport Radar Malang Online (Sindiran) (Siaran Pers) (Berlangganan) (Blog)"
Post a Comment