“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Online

“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres OnlinePetugas melakukan serangkaian pengujian sebelum mengoperasionalkan PLTSa Sukawinatan, kemarin. FOTO: ARIF ARLAN for Sumeks
“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Online

PALEMBANG – Sebagai pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) pertama yang dibangun di Indonesia, hingga kini, PLTSa di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan belum juga operasional meski telah diresmikan pertengahan 2016, sejak dibangun 2014 dengan biaya Rp21 miliar, bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.

PLTSa berkapasitas 0,5 megawatt (MW) itu digadang-gadang bisa menerangi hingga 500 rumah tangga. PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) yang dipercaya mengelola PLTSa tersebut, bahkan sudah mengeluarkan dana sekitar Rp150 juta untuk memperbaiki beberapa sumur untuk PLTSa yang keburu rusak.

“Entah kapan PLTSa ini beroperasi, mungkin hoax saja,” cetus Andi, warga RT 68 di sekitar lokasi TPA Sukawinatan, Kecamatan Sukarami, Palembang. Dia mengaku, warga di kawasan tersebut mengalami kekurangan daya listrik PLN.
Dari pemberitaan di media cetak dan elektronik, Andi sudah lama mendengar PLTSa akan segera operasional. “Tapi sampai sekarang belum juga, cuma terdengar suara mesin yang menggaung dari dekat TPA (Sukawinatan, red),” tukasnya.

Senada dikatakan Suryati, belum tahu kapan mereka akan menikmati aliran listrik dari PLTSa Sukawinatan. Yang jelas, sementara ini, mereka hanya bisa menikmati listrik dari PLN yang tegangannya sering tidak normal. “Mau bagaimana lagi, begini kondisinya, tagihannya ya tetap seperti biasa,” tandasnya.

Ditemui di tempat kerjanya, Manajer PLTSa, Arif Arlan, menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan uji coba komisioning penggunaan semua peralatan mesin. Ditargetkan, PLTSa milik Pemkot Palembang ini akan beroperasional akhir September atau awal Oktober mendatang.

Uji coba Komisioning adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik yang telah selesai dikerjakan dan hendak dioperasikan. Dengan hasil pemeriksaan dan pengujian yang baik, maka instalasi listrik aman pada saat dioperasikan. “Uji coba mesin ini memang membutuhkan waktu karena harus melihat bagaimana kerja dari semua alat untuk menarik dari 50 sumur gas metana dari sampah yang sudah dibuatkan,” tuturnya, kemarin (16/8).

Dijelaskan, dalam menghasilkan gas metana ini, setelah menyedot gas untuk pertama kali, maka akan terjadi proses mikrobiologi lanjutan yang menjadi pemancing percepatan pembusukan. Dari target 350 KwH yang rencananya dihasilkan, pihaknya menargetkan 200 KwH saja.

Nantinya listrik dari gas sampah ini akan dibeli PLN untuk mengaliri sekitar 500 rumah yang memiliki daya listrik 900 watt. “Seminggu ke depan, kami akan melakukan penandatanganan kontrak kerja sama penjualan listrik dari PLTSa Sukawinatan dengan PT PLN,” ungkapnya.

Dia berharap, dengan beropresionalnya PLTSa nanti, pelanggan PLN yang ada di sekitar TPA Sukawinatan tidak lagi mengalami kesulitan pengaliran listrik yang selama ini tidak normal. (uni/air/ce3)

“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Onlinevideo“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Online“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Onlinevideo“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Online

HALAMAN 2

0 Response to "“Entah Kapan PLTSa Ini Beroperasi, Mungkin Hoax Saja,” - Sumatera Ekspres Online"

Post a Comment