BOROBUDUR, suaramerdeka.com- Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) akan mendirikan Hoax Center di Jawa Tengah dan Kalimantan Barat untuk menghadapi hoax dan black campaign dalam Pilkada Serentak 2018.
Ketua Mafindo Septiaji Eko Nugroho mengatakan Hoax Center ini dimaksudkan untuk memerangi berita dan informasi hoax khususnya di media sosial. Saat ini relawan Mafindo telah ada 15 daerah di Indonesia diantaranya Batam, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah dan lainnya.
"Dalam rakernas ini, kami akan terus bersinergi tidak hanya dengan pemerintah tapi juga lembaga lain yang memiliki konsen sama untuk melawan hoax," ujar Eko dalam rapat kerja nasional (rakernas) 1 di Kampung Home Stay Ngaran 2, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (10/02/2018).
Rakernas Mafindo dihadiri Menteri Komonikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara, Anita Wahid, Ratih Ibrahim, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triadmatja, Kadinas Kominfo Prov Jateng Dadang Sumantri dan 160 perwakilan dari 15 daerah relawan Mafindo.
Rudiantara mengapresiasi dan mendukung kegiatan Mafindo untuk membantu pemerintah memerangi hoax. Salah satunya dengan peluncuran sebuah aplikasi Hoax Busters Tool (HBT), aplikasi tersebut dapat di douwnload melalui playstore.
"Meski Mafindo bukan lembaga bentukan pemerintah, namun kami sangat mendukung. Kami mengapresiasi aplikasi anti hoax yang diluncurkan Mafindo. Kami ingin Mafindo tetap di luar pemerintah sehingga independen dan netral. Kami siap berkolaborasi," kata Rudiantara saat membuka rakernas Mafindo.
Rakesrnas ini mengambil tema 'Sinergi Bersama Membangun Mindset Anti Hoax sebagai Karakter Bangsa Indonesia'. Disebutkan pengguna medsos usia 18 hingga di bawah 40 tahun di Indonesia terbesar kedua setelah China.
"Pengguna medsos di Indonesia ingin kelihatan eksis dan terkenal, mereka suka mencari informasi. Mereka rentan menerima informasi yang salah (hoax) karena informasi di medsos cenderung mengutamakan kecepatan tanpa memikirkan akurasi," jelasnya.
Menurut Menkominfo media cetak dan media mainstreem lebih mengutamakan keakuratan berita dari pada kecepatan. Ia pun yakin media-media mainstreem akan tetap eksis meski media-media on line tumbuh subur.
Perwakilan Mabes Polri Kombes Pol Kurnia Adi menyampaikan pengguna medsos di Indonesia telah mencapai 132 juta jiwa. Untuk itu, Mabes Polri membentuk Satgas Nusantara untuk memerangi hoax. "Kami akan memantau konten-konten yang meng-uploud berita-berita hoax, terutama Pilkada Serentak 2018. Kami tidak ingin, kejadian Pilkada di Jakarta terulang di daerah," kata Kombes Kurnia Adi.
(MH Habib Shaleh /SMNetwork /CN34 )
0 Response to "Mafindo Dirikan Hoax Center di Jateng dan Kalbar - Suara Merdeka CyberNews"
Post a Comment