TEMPO.CO, Purwokerto - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap pelaksanaan pilkada serentak 2018 di provinsi itu dapat berjalan aman, nyaman, dan mengedukasi masyarakat. Semua pihak diminta tidak menggunakan politik SARA, fitnah, maupun berita hoax.
"Kami tahu itu sulit, tapi kalau kita tidak mengupayakan, tidak keroyokan bareng-bareng, ya, kita akan mengalami persoalan," kata Ganjar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, 7 Februari 2018.
Baca juga: Sudirman Said dan Ida Fauziyah Dapat Dukungan Ponpes Lirboyo
Ganjar mengatakan hal itu seusai menghadiri upacara Gelar Pasukan Menjaga Kondusivitas Wilayah dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-68 Satuan Polisi Pamong Praja dan HUT Ke-56 Satuan Perlindungan Masyarakat Tingkat Jawa Tengah di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto.
Calon inkumben Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan seluruh Satpol PP dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah sudah berdiskusi terkait berita-berita hoax. Ganjar mengatakan Satpol PP diminta selalu mengikuti perkembangannya, meskipun tidak memiliki instrumen yang bagus.
Menurut dia, pemerintah provinsi Jawa Tengah sudah cukup aktif untuk memantau perkembangan berita-berita hoax tersebut. "Tapi alat-alat yang sangat canggih, tentu miliknya Polda (Kepolisian Daerah Jawa Tengah), sehingga kami bisa memantau untuk dilaporkan ke Polda," ujarnya.
Baca juga: Pilkada Jatim, Zulkifli Hasan Bersaing dengan Muhaimin Iskandar
Sebanyak tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menggelar pilkada pada tanggal 27 Juni 2018 berbarengan dengan pemilihan gubernur Jateng, yakni Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Tegal, Magelang, dan Kota Tegal.
Menurut Ganjar, Jawa Tengah akan diuji kedewasaan berpolitiknya. Dia mengaku optimistis masyarakat Jawa Tengah bisa menjaga suasana kondusif di pilkada. "Maka kita semua harus siaga, seluruh komponen masyarakat menjaga kenyamanan dan ketertiban," katanya.
0 Response to "Ganjar Berharap Tak Ada Politik SARA dan Hoax di Pilkada Jateng - Tempo.co"
Post a Comment