Jember (beritajatim.com) - Aparat Kepolisian Resor Jember memburu akun penyebar berita bohong (hoax) dan menyebarkan pesan provokasi di media sosial, sebelum dan sesudah pertandingan Semeru FC melawan Persebaya Surabaya, Rabu (4/10/2017).
Kabar-kabar bohong dan pesan provokatif di media sosial, dinilai Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Kusworo Wibowo, ikut meningkatkan tensi dan eskalasi konflik saat itu. Massa yang diduga dari Persaudaraan Setia Hati Teratai saat itu menyerang sejumlah orang yang diidentifikasi sebagai suporter Bonek. Sejumlah orang terluka. Massa juga menghadang jalur pulang Bonek di sekitar stadion Jember Sport Garden.
Kusworo mengatakan, salah satu kabar provokatif yang sempat tersiar kabar adalah Bonek akan merusak tugu PSHT. "Ini hoax. Tapi massa sudah berkumpul," katanya. Tak butuh banyak orang untuk menyulut dan memprovokasi massa yang sedang marah. Satu atau dua kalimat celetukan sudah bisa memicu mereka.
Selain itu, di media sosial ada ajakan kepada massa untuk menyerang dan melukai Bonek. Bahkan seruan itu menggunakan kata-kata yang kasar. Kusworo sudah memegang data akun media sosial yang menyebarkan kabar bohong tersebut. "Saya sudah perintahkan Satreskrim (Satuan Reserse dan Kriminalitas) untuk menangkapnya. Beri kami waktu," katanya.
Padahal sebelumnya, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief menyerukan kepada siapapun agar tidak mencoba-coba memprovokasi Bonek dan Persaudaraan Setia Hati Teratai di media sosial. Ia mengingatkan, pasca insiden bentrokan antara Bonek dan PSHT di Surabaya, sudah terjadi islah. "Itu sudah dianggap selesai. Semoga ini bisa mengondusifkan suasana. Islah di Surabaya hendaknya bisa dipahami teman-teman Bonek dan PSHT yang ada di daerah. Jangan sampai islah ini dipahami hanya untuk Bonek di Surabaya," katanya. [wir/but]
0 Response to "Polres Jember Buru Penyebar Hoax dan Akun Provokator di Medsos - beritajatim"
Post a Comment