Status yang ditulis akun Darianto itu menceritakan bahwa pembuatan patung Jenderal Soedirman setinggi lebih dari 15 meter dengan bahan logam tersebut sudah selesai. ”Tapi Kecewa Kami Keluarga Besar Dan Keluarga Yayasan Jenderal Soedirman Mendapatkan Kesulitan Ketika Ingin Menyumbangkan Patung Ini Menjadi Taman Tugu Yang Megah Untuk Indonesia. Lokasi Saja Kami Sulit Dapatkan Apalagi Kami Harus Mengajukan Anggaran Bantuan Jelas Tidak Mungkin.”
Tulisan Darianto itu langsung disikapi Mabes TNI. Akun Facebook resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI mengatakan bahwa informasi itu hoax. ”Sudah dicek ke Yayasan Panglima Soedirman. Informasi itu hoax. Tidak ada kesulitan menempatkan patung itu,” tulis akun Puspen TNI yang sudah terverifikasi Facebook tersebut. Menurut Puspen TNI, tahun ini patung pahlawan itu akan diresmikan.
Sekretaris Umum Yayasan Panglima Soedirman Wawan W.S. Nugroho mengatakan, sampai saat ini sebenarnya tidak ada kesulitan penempatan patung tersebut. ”Kami perlu matangkan persiapannya saja,” ujarnya. Saat ini sudah ada satu pemda yang menyiapkan lahan untuk patung itu. ”Mungkin baru minggu depan kami bisa sebut nama pemda-nya setelah audiensi dengan Mabes TNI,” terang Wawan.
Meskipun sudah dikonfirmasikan bahwa informasi tersebut hoax, tetap saja banyak yang percaya dan malah membagikan status Darianto. Hingga kemarin status itu telah dibagikan 9.986 kali dan dikomentari 1,9 ribu pengguna Facebook. Juga, ada 13 ribu orang yang bereaksi dengan memencet sejumlah emoticon.
Angka-angka tersebut jauh jika dibandingkan dengan respons atas klarifikasi hoax yang dibuat Puspen TNI. Status klarifikasi hoax dari Puspen TNI hingga kemarin hanya dibagikan 596 kali. Melalui status klarifikasi itu, Puspen TNI juga berjanji menelusuri pelaku yang menyebarkan hoax.
Jawa Pos berusaha menghubungi Darianto dan ternyata dibalas lewat akun Facebook-nya. Dia mengaku mendapatkan status itu dari pemilik akun yang bernama Faza Ramadhan. ”Tapi, kini akun tersebut sudah tidak aktif lagi,” ujarnya, lalu mengirimkan profile picture akun Faza Ramadhan. Nama itu disebut sebagai anggota sebuah gerakan cyber.
Dari pencarian yang dilakukan Jawa Pos, bukan hanya Darianto yang membuat status seperti itu. Ada juga Iik Ibrahim, Arjuna Wijaya Kusuma, Portal Berita Terkini, Tomy Sanjaya, dan Shaddad Nabhan Gandhi. Namun, dari catatan waktu posting, status Darianto yang pertama dan paling banyak disebarkan lagi.
Ekor hoax tentang patung itu ternyata juga melebar ke mana-mana. Ada yang mengaitkannya dengan polemik patung raksasa Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur. Salah satunya akun Shaddad Nabhan Gandhi. Akun itu menjejerkan patung Jenderal Soedirman dan Kongco Kwan Sing Tee Koen, lalu menambahkan kalimat, ”Buat perbandingan aja biar pada melek.”
Fakta:
Yayasan Panglima Soedirman tidak merasa kesulitan mendapatkan tempat untuk patung. Bahkan, sudah ada lahan yang disiapkan salah satu pemda.
(gun/eko/c11/fat)
0 Response to "Provokasi lewat Patung - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)"
Post a Comment