Trending sosmed mengenai isu garam campur kaca tak terbukti
Solopos.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan isu beredarnya garam bercampur kristal tidak terbukti. Hal ini berdasarkan pemantauan dari enam pasar besar di wilayah Sleman antara lain Pasar Sleman, Tempel, Pakem, Gamping, Godean, dan Prambanan.
Baca Juga : TRENDING SOSMED : Lega, Garam Bercampur Kaca Cuma Hoax
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Tri Endah Yitnani menyampaikan isu ini juga dinyatakan tidak mengganggu pembelian maupun pasokan garam di Sleman. Sebagian besar garam yang masuk dan diperdagangan didapat dari Pati, Jawa Tengah. Selain itu, Pemkab Sleman juga mencatat penurunan harga garam meski tidak banyak. Penurunan hanya berkisar Rp50 sampai Rp100 per bungkus. Sebelumnya, harga garam semapt melonjak dari Rp2.000 menjadi Rp4.000 per kemasan.
Ketika dikonfirmasi, Parmiyatun, salah satu pedagang di pasar tersebut mengatakan belum ada konsumennya yang bertanya mengenai isu tersebut. “Penjualan tetap sama, [pembeli] belum ada yang tanya juga,” terangnya.
Meski demikian, ia mengaku memang masih mengurangi stok karena harganya yang dinilai masih mahal meskipun penjualannya juga relatif stabil.
Asfiyah, pedagang di sudut pasar yang berbeda mengatakan sempat menerima pesan berantai soal garam campuran itu di ponselnya. Namun, ia mengaku tak terpengaruh karena sudah banyak kabar bohong yang sering diterimanya. “Saya sih tenang tidak terpengaruh, bohong itu,” katanya singkat.
0 Response to "Hoax Garam Campur Kaca Tak Pengaruhi Harga Jual Garam - Solopos"
Post a Comment