5 Pesan Hoax yang Pernah Bikin Resah Masyarakat - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog)

Ilustrasi Hoax

Ilustrasi Hoax. (Foto: Thinkstock)

Apa yang kita baca dan dengar belum tentu sepenuhnya benar. Terlebih saat ini, semakin banyak pesan yang kita terima tanpa asal usul yang jelas.

Meski ada yang benar, tidak sedikit yang ternyata berisikan informasi salah alias hoax. Pesan-pesan hoax ini sempat menimbulkan keresahan karena banyak juga yang mempercayainya.

kumparan (kumparan.com) merangkum pesan-pesan berantai yang akhirnya terbukti hoax. Pesan ini kebanyakan berisi peringatan waspada atas tindak kejahatan.

1. Hoax peredaran sabu dengan modus penukaran sandal di bandara

Hoax Sandal Isi Narkoba Ditukar Saat Salat

Hoax Sandal Isi Narkoba Ditukar Saat Salat. (Foto: kumparan)

Pesan berantai soal kasus sabu pernah beredar luas melalui aplikasi Whatsapp. Dalam pesan yang disertai video tersebut diinfokan bahwa ada modus baru penyelundupan narkoba lewat sandal dengan memanfaatkan penumpang lain. Modus ini dilakukan di bandara dengan cara menukar sandal korban. Pelaku akan mengambil sandal penumpang lain saat korban sedang salat di musala bandara. Sandal lalu ditukar dengan sandal lain yang sudah diisi narkoba. Ketika korban kebingungan sandalnya hilang, terpaksa ia memakai sandal yang sudah ditukar oleh pelaku.

Berikut isi pesan tersebut :

"Bila anda, terutama wanita ketika sholat di bandara, sandal/sepatu hilang/tidak ada, dan disitu ada sandal/sepatu lain satu-satunya, ...MAKA JANGAN DIAMBIL / DIPAKAI

***Kemungkinan bila lolos dari pemeriksaan nanti akan ada orang yang tiba-tiba menukar kembali sendal/sepatu anda......

***Tetapi kemungkinan lebih besar anda akan ditangkap di bagian pemeriksaan bandara karena kedapatan membawa narkoba"

Setelah ditelusuri ternyata pesan ini merupakan pesan hoax. kumparan mengkonfirmasi hal ini ke Kepala Bagian Huma BNN Kombes Sulistiyandriatmoko. Sulis mengatakan video tersebut merupakan pengungkapan penyelundupan narkoba di Bandara Jambi pada pertengahan Juli 2017 lalu.

"Modus operandi menyimpan narkotika di dalam sol sepatu wanita itu diungkap oleh BNN beberapa minggu yang lalu," kata Sulistiyandriatmoko.

Ia juga menegaskan modus operandi penukaran sandal ketika calon penumpang salat adalah hoax.

2. Hoax paracetamol mengandung virus machupo.

Cover Paracetamol P=500

Tidak ada virus Marchupo di Paracetmol P-500 (Foto: Ridho Robby/kumparan)

Awal 2017, beredar pesan berantai bahwa obat paracetamol mengandung virus marchupo, salah satu virus yang paling mematikan di dunia. Virus ini bisa menyebar melalui udara dan makanan.

Rumor yang beredar, paracetamol 500mg kemasan baru yang bentuk pilnya lebih putih mengkilap telah terkontaminasi patogen tersebut sehingga menyebabkan sejumlah infeksi. Kabar ini sempat membuat orang-orang panik. Pasalnya, paracetamol adalah obat yang mudah dijumpai dan termasuk sering dikonsumsi untuk meredakan rasa nyeri ataupun menurunkan demam.

Kabar ini kemudian dibantah oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). BPOM menyatakan jika isu mengenai paracetamol adalah hoax.

BPOM telah melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan label produk obat sebelum diedarkan.

"Ingat cek KLIK (kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa). Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh isu hoax yang beredar si media sosial," ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito

3. Hoax Perampokan Modus Ketok Kaca Mobil di Matraman

Hoax Buster Perampok

Hoax Buster Perampok (Foto: Istimewa)

Modus perampokan yang semakin beragam menimbulkan ketakutan bagi masyarakat. Ditambah dengan pesan berantai yang belum lama ini beredar. Isi pesan itu mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan perampokan modus baru menggunakan kartu nama. Jadi si pelaku menggunakan kartu nama untuk mengetuk kaca mobil, saat kaca dibuka pelaku akan menyilet dengan silet yang tersembunyi di balik kartu nama, lalu si pelaku merampok korban.

Isi pesan juga menerangkan jika peristiwa ini sudah terjadi enam kali di wilayah Jakarta Timur.

"Sudah ada 6 pengendara mobil lapor polisi, bila ada orang membawa kartu nama mengetuk jendela mobil anda ingin tanya jalan, sama sekali tidak boleh buka jendela mobil, karena dibalik kartu nama ada pisau silet siap menyayat muka anda lalu merampok. Harap Waspada!" tulis pesan tersebut.

Beredarnya kabar yang meresahkan ini kemudian dibantah oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo.

"Berita ini sudah bereda sekitar setahun lalu, dan kmi sudah melakukan pengecekkan baik di Polres maupun jajaran Polsek namun untuk laporan terkait kejadian di atas nihil," ujar Andry kepada kumparan (4/6).

Andry mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya dengan pesan yang beredar.

4. Hoax Telfon dari +62282 Bisa Curi Saldo Bank

Ilustrasi pengguna ponsel pintar

Ilustrasi pengguna ponsel pintar. (Foto: JÉSHOOTS via Pexels (CC0))

Pesan berantai yang satu ini sempat banyak dipercayai karena menyentuh ranah teknologi. Masyarakat yang awam terhadap sistem mobile banking bisa saja langsung mempercayai informasi ini.

Pesan tersebut menyebutkan modus operandi pencurian saldo rekening tabungan yang terhubung dengan mobile banking, melalui panggilan telepon dari nomor +62282.

kumparan lalu mengkonfirmasi kabar ini kepada pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Alfons menyatakan jika isu tersebut adalah hoax.

"Enggak benar," jawab Alfons kepada kumparan saat ditanya terkait isu ini. Alfons menambahkan, +62282 kemungkinan adalah nomor internal dari perusahaan telekomunikasi.

"Biasanya untuk kepentingan telemarketing atau komunikasi intra provider. Karena cuma 3 angka dan tidak ada kode area," tutur Alfons.

5. Hoax Pura-pura Gila Buat Culik Anak

HOAX CULIK ANAK

Hoaxbuster berpura-pura gila untuk culik anak. (Foto: Ridho Robby/kumparan)

Dalam pesan yang beredar disebutkan agar masyarakat waspada apalagi bagi mereka yang memiliki anak kecil di bawah usia 10 tahun. Jangan biarkan anak main sendiri.

"Siang ini pukul 13.00 telah tertangkap 1 warga sipil yg berpura-pura menyamar menjadi orang gila. Tenyata telah membawa 1 anak yg di masukan dalam karung. Ini di daerah pojok Cimahi," tulis pesan berantai itu.

Pesan tersebut juga disertai dua foto. Foto pertama pelaku penculikan yang diikat tangannya, foto kedua anaka-anak diikat kaki dan tangannya.

Beredarnya pesan yang meresahkan masyarakat ini diklarifikasi oleh Polres Cimahi. Melalui akun Instagramnya @cimahipolres dipastikan bahwa kabar tersebut hoax dan meminta masyarakat agar tidak mudah menyebarluaskan pesan tersebut.

Terkait foto yang juga beredar, juga dipastikan hoax. Foto tersebut diketahui merupakan foto di Malaysia. Anak-anak tersebut merupakan korban kekerasasn yang dilakukan oleh petugass jasa penitipan anak di Kajang, Selangor, Januari 2017.

HALAMAN 2

0 Response to "5 Pesan Hoax yang Pernah Bikin Resah Masyarakat - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog)"

Post a Comment