Fadli mengutakan hal tersebut dalam acara diskusi bertajuk 'Melawan Hoax' di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (9/2).
"Korban paling banyak pemerintah, pejabat publik, dan tokoh politik," ucap Fadli.
Fadli menjelaskan, konten hoax Yang beredar di media sosial khususnya facebook, cenderung bermacam-macam jenisnya. Ada yang berupa informasi perihal peristiwa seperti bencana alam, kebakaran, penyerangan tempat ibadah, hingga korban kekerasan.
Namun, konten hoax yang menyudutkan suatu pihak dengan sentimen agama, pemerintah yang paling sering menjadi korban.
"Ini banyak diserang di media sosial," katanya.
Fadli lalu mengatakan bahwa Facebook merupakan media sosial dengan konten berita palsu atau hoax terbanyak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ditpidsiber Mabes Polri selama ini, Fadli mengatakan Facebook adalah media sosial yang paling sering disalahgunakan. Setelah Facebook, konten hoax juga banyak bertebaran di Twitter dan Instagram.
"Media sosial yang paling banyak disalahgunakan, Facebook, disusul Twitter, disusul Instagram," ucap Fadli.
Kepolisian, lanjut Fadli, tidak tinggal diam dengan fenomena hoax yang makin memprihatinkan. Kepolisian mengatasi hal tersebut dengan menangkap orang yang bersangkutan. Akan tetapi tidak semua mereka yang ditangkap diberi hukuman tegas. Bahkan dibebaskan.
"Kalau dia cuma sekali-sekali saja dan tidak bermaksud melakukan permusuhan, dan menghapus kontennya," ucap Fadli.
Selain itu, Fadli mengatakan kepolisian juga menerbitkan informasi yang benar untuk menanggapi hoax yang lebih dulu beredar di media sosial.
"Counter speech, menyampaikan kepada publik mana konten yang palsu," ucapnya. (rah)
0 Response to "Polisi Sebut Pemerintah Korban Hoax Terbanyak di Media Sosial - CNN Indonesia"
Post a Comment