Merdeka.com - Kepolisian Resor Metro Bekasi mencatat ada informasi hoax yang mengaitkan dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di wilayah setempat. Informasi tersebut buru-buru diklarifikasi sebelum viral di media sosial.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma mengatakan, empat informasi itu datang dari empat wilayah antara lain, Babelan, Setu, Tambelang, dan Tambun Utara. Ia memastikan, semuanya tidak berkaitan dengan PKI yang disebutkan.
"Di Tambelang misalnya, ada tanda silang di jalan yang dilakukan oleh operator perusahaan teknologi. Itu dikait-kaitkan," kata Candra, Kamis (22/2).
Adapun di Babelan, tanda silang noda di sebuah tembok di pesantren diduga akibat ulah anak-anak kecil. Sedangkan di Setu, kata dia, warga negara asing dari wartawan televisi Internasional yang hendak melakukan peliputan juga dikait-kaitkan.
"Terakhir di Tambun Utara, peminta sumbangan dikait-kaitkan dengan penyerangan ulama. Padahal tidak ada penyerangan," ujar Candra.
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat bijak dalam mencerna setipa informasi. Jika ada yang janggal segera dilaporkan ke kepolisian, agar pihak berwenang melakukan penyelidikan, bukan menyimpulkan sendiri menggunakan media sosial lalu disebar.
Seperti diketahui, video penangkapan dua orang peminta sumbangan di Desa Karang Satria, Tambun Utara kemarin viral di media sosial. Sebab, keduanya MFW dan WN dituduh sebagai orang pura-pura gila yang hendak menyerang ulama.
Belakangan polisi yang menyelidiki, satu orang MFW merupakan pelaku penculikan terhadap anak buahnya WN (15). Selain disangka kasus penculikan, MFW juga dijerat penipuan modus minta sumbangan sebagai mualaf.
"WN sudah kami temukan dengan orang tuanya, setelah tidak pulang sejak setahun dua bulan lalu," katanya. [bal]
0 Response to "Info hoax PKI di Bekasi bikin resah, Kapolres klarifikasi - merdeka.com"
Post a Comment