JAKARTA - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut banyak pihak yang menyebarkan informasi tidak benar atau hoax di media sosial (medsos) setelah beberapa rentetan penyerangan terhadap pemuka agama dan tempat ibadah.
Peristiwa penyerangan pemuka agama sendiri belakangan mulai meresahkan masyarakat, mulai dari dua kasus penyerangan ulama di Jawa Barat, KH Emon Umar Basyri dan Ustaz Prawoto hingga ulama di Jakarta Ustaz Abdul Basit. Kasus terbaru adalah penyerangan di Gereja Santa Lidwina yang melukai Romo Prier.
"Kami juga memantau dari media sosial, sekarang ini banyak sumber-sumber yang tidak jelas menyatakan hal yang tidak berdasarkan fakta," kata Setyo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Melihat fenomena itu, Setyo meminta seluruh pihak untuk tidak menafsirkan atau menyimpulkan apapun atas terjadinya rentetan penyerangan tersebut. Dia menyebut, banyaknya hoax justru akan semakin memperkeruh suasana.
(Baca juga: Potret Buram Insiden Penyerangan Tokoh Agama dan Tempat Ibadah)
Setyo juga membantah apabila rangkaian penyerangan pemuka agama itu adalah satu peristitwa rekayasa dan saling berkesinambungan. Dia memastikan bahwa, rentetan itu sejatinya berdiri sendiri, tidak sengaja diciptakan.
"Jangan menganalisis dari sumber yang tidak jelas, kami berharap jangan memperkeruh suasana," imbau Setyo.
Di sisi lain, Setyo meminta kepada seluruh elemen masyarakat memberikan waktu kepada penyidik untuk mengungkap yang motif dari kasus penyerangan pemuka agama.
"Ya tolong berikan kesempatan kepada polisi untuk menyidik secara tuntas menyidik secara profesional, dan kalau nanti sudah ada hasilnya pasti akan kami sampaikan ke masyarakat," tutup Setyo.
(qlh)
0 Response to "Hoax Bertebaran di Medsos Pasca-Penyerangan Sejumlah Pemuka ... - Okezone"
Post a Comment