Mahasiswa Harus Jadi Agen Cerdas Tangkal Hoax - Tribunnews

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –- Komunitas Internet Seluler Indonesia mengagas diskusi dengan tema 'Generasi Minenial Tanpa Hoax' di Kampus Universitas Ibnu Chaldun, Jakarta, Jumat (22/12/2017).

Dalam kesempatan itu hadir pembina KISI H.Edy Haryanto, Rektor UIC Musni Umar, perwakilan dari Kementerian Pemuda Dan Olahraga, PBNU serta organisasi masyarakat Pemuda Pacasila.

Ketua penyelenggara H. Muhammad Iqbal menjelaskan, penyebaran hoax menjadi trending dalam lima tahun belakangan ini di media sosial Indonesia. Ini tidak terlepas dari situasi memanasnya eskalasi politik di tanah air.

"Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis)," kata Iqbal dalam keterangan yang diterima, Sabtu (23/12/2017).

Sementara itu, Edy Haryanto menjelasman berdirinya KISI sejak 2009, memiliki tujuan utama, yaitu ikut mencegah fenomena yang terjadi saat ini yaitu penyebaran informasi melalui telepon pintar.

Menurutnya, hal ini bisa menyebabkan gejolak di masyarakat.

Untuk itu selama sembilan tahun KISI aktif mengadakan acara gathering komunitas penggiat medsos dan forum diskusi untuk sosialisasi menangkal HOAX.

"KISI berharap ke depannya kegiatan ini dapat di dukung penuh oleh pemerintah," ujar Edy.

Ditempat yang sama Rektor Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengingatkan pentingnya menangkal bahaya hoax.

Dirinya mengatakan ketika mendapatkan sebuah informasi sebaiknya tidak langsung di sebar luaskan.

"Ketika dapat informasi tidak jelas harus di cari kebenarannya dan kalau bisa langsung di konfirmasi dari sumbernya . Dan jika itu benar silakan di propagandakan," katanya.

Kepala Sub Bidang Pengkajian Sumber Daya Pemuda M Bagus menjelaskan, bahwa peran media Sosial seperti Whatsapp atau Instagram menerima video dan gambar hoax, harus dihindari.

"Agar tidak menimbulkan pertikaian, sebagai mahasiswa, tentunya dapat mencegah hal tersebut dengan cara mengkonfirmasi langsung ke sumbernya. Karena 51 persen kasus penyebaran isu hoax sudah sampai ke jalur hukum, Jangan sampai dengan hoax ini mahasiswa bersinggungan dengan hukum, karena menyebarkan isu yang tidak jelas," katanya.

HALAMAN 2

Tweet