Video Penculikan Hoax, Siswi P Sempat Terpukul Dicap Pembohong - Tempo.co

Jum'at, 15 September 2017 | 12:52 WIB
inforum.com

inforum.com.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan siswi SD P sedikit terpukul karena cap pembohong yang diberitakan media tentang dirinya, setelah polisi memastikan video percobaan penculikan P hoax. Dalam kunjungan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ke SD Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, siswi 9 tahun itu tidak masuk sekolah.

KPAI akhirnya mengunjungi langsung rumah P yang berjarak sekitar 500 meter dari sekolah. Meski gadis kecil itu sempat terpukul, saat dikunjungi KPAI, P sudah mau diajak bercerita dan tersenyum.

“P ini mengaku dia sering menonton video di YouTube, video anak yang dipotong-potong itu dia juga tahu,” kata Retno usai mengunjungi rumah P di Jalan Tanjung Duren Timur IV, Jakarta Barat, pada Jumat, 15 September 2017.

Baca: KPAI Temui Kepsek Soal Video Penculikan, Cegah Siswi SD Dirisak  

Retno mengatakan siswi P ini merupakan anak yang melek digital. Dia juga hobi membuat video blog (Vlog) dan gemar menonton video di YouTube, termasuk video kekerasan terhadap anak. Sehingga, ujar dia, ketika P disentuh sedikit saja, dia mengira kekerasan itu akan terjadi kepada dirinya.

“Tadi saat kami temui keluarga P sangat kooperatif dan tidak menyalahkan P atas perbuatannya,” ujar dia.

Ketika Retno menjelaskan mengenai pendampingan khusus yang akan diberikan kepada P, semua keluarga sudah menyetujui, hanya tinggal menunggu persetujuan dari Ayah P yang tidak hadir saat itu. Pendampingan khusus ini akan diselenggarakan KPAI bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Baca: Cerita Siswi SD yang Lolos dari Penculikan Dipastikan Hoax

Komisioner KPAI Bidang Trafficking dan Eksploitasi Ai Maryati mengatakan kasus ini dapat diambil sisi positifnya. Pertama, anak-anak seusia P dapat mencontoh P jika menemui orang yang tidak dikenal dan mencoba melakukan penculikan. Kedua, orangtua harus lebih memperhatikan anak-anaknya. Ketiga, orang dewasa harus lebih bijak menggunakan sosial media dan selektif dalam menerima informasi apapun yang belum jelas kebenarannya sebelum menyebarkannya di media sosial. 

DEWI NURITA


HALAMAN 2

Related Posts

0 Response to "Video Penculikan Hoax, Siswi P Sempat Terpukul Dicap Pembohong - Tempo.co"

Post a Comment