PHNOM PENH – Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen, dikabarkan tengah sakit parah, usianya tidak lagi panjang, dan tewas dalam kecelakaan pesawat terbang. Namun, pria berusia 64 tahun itu langsung membantah rumor yang menurutnya disebarkan oleh oposisi dan sejumlah warganet.
Hun Sen memang pernah dirawat di Singapura pada Mei 2017. Namun, kondisinya kini baik-baik saja. Ia justru mengancam para oposisi serta orang-orang yang mendoakannya agar cepat meninggal.
“Jika Anda berdoa agar Hun Sen wafat, Anda lah yang lebih dahulu dalam bahaya. Ini adalah tempat pemakaman bagi Anda semua. Saya ingin mengirim pesan ini kepada partai oposisi dan pendukungnya, bahaya bisa jadi ada di pihak Anda,” tukas Hun Sen, mengutip dari Asian Correspondent, Selasa (2/8/2017).
Pemerintah Kamboja mendapat kritik keras karena sering mengeluarkan ancaman kekerasan terhadap Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP). Pemerintah dianggap melakukan segala cara agar Partai Rakyat Kamboja (CPP) terus berkuasa di negara yang dijuluki Neraka Dunia tersebut.
BACA JUGA: Memerintah 32 Tahun, Nasib PM Kamboja Ditentukan Pemilu Parlemen 2018
PM Hun Sen sebelumnya menetapkan tanggal pemilihan umum (pemilu) pada Minggu 29 Juli 2018. Pesta demokrasi itu begitu dinantikan karena akan menjadi ujian utama bagi pria yang sudah berkuasa selama 32 tahun tersebut.
Hukum di Kamboja mengatur pemilu legislatif dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Tetapi, tidak ada ketetapan tanggal pelaksanaan. Sejak dekade 1990, pemilu parlemen selalu dijadwalkan berlangsung pada Juli, kecuali pemilu yang dimotori PBB pada 1993 yang dilaksanakan pada Mei.
Selama berkuasa, Hun Sen dianggap sebagai kepala pemerintahan yang otoriter. Belum lama ini, pemerintah menyelesaikan undang-undang yang melarang partai politik (parpol) bekerja sama dengan narapidana. UU tersebut diduga sengaja diterbitkan untuk menjegal langkah pemimpin oposisi, Sam Rainsy, yang berasal dari Partai CNRP.
0 Response to "Dikabarkan Meninggal, PM Kamboja Sumpahi Penyebar Berita Hoax - Okezone"
Post a Comment