Hingga kemarin pertanyaan seperti itu banyak masuk ke redaksi. Gambar yang disebar di media sosial itu memang hanya berisi pesan berantai palsu dengan tulisan brand Jawa Pos. Isi pesan berantainya, ISIS (organisasi Negara Islam, Iraq, dan Syria) menyebarkan virus AIDS door-to-door. Mereka menyamar sebagai mahasiswa dari fakultas kedokteran yang memberikan tes gula darah secara gratis kepada masyarakat. Jarum yang digunakan untuk tes gula darah itulah yang disebut sudah terkontaminasi virus mematikan.
Sekali lagi, potongan gambar tersebut disebarkan secara tidak utuh. Jika ditampilkan lebih lengkap, terdapat keterangan di sebelah kanan cuplikan pesan hoax itu. Isinya, ”Hoax atau Bukan, Dokter ISIS dan PKI Sebarkan AIDS”.
INI HOAX: Pembuat hoax memotret secara tidak utuh dan menyebarkannya via media sosial dan whatsapp. (WhatsApp)
Gambar itu ditampilkan di halaman depan sebagai indeks yang merujuk halaman 2 rubrik Jawa Pos House Clearing of Information. Rubrik tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi pesan berantai yang tersebar melalui media sosial dan meresahkan masyarakat. Dari rubrik tersebut terungkap bahwa banyak pesan yang sudah tersebar ternyata palsu.
Penyebaran gambar tersebut memantik banyak reaksi. Ada yang menyebut bahwa penyebaran gambar itu merupakan upaya para pembuat berita hoax untuk mendiskreditkan Jawa Pos karena konsisten meluruskan berita palsu. Akibatnya, ”jualan” berita palsu mereka tidak selaris dulu. ”Ini bukti betapa jahatnya pembuat berita hoax. Informasi hoax yang terklarifikasi saja di-hoax-an lagi,” ucap Sutanto, warga Sukomanunggal, Surabaya, dalam pesan tertulisnya.
(eko/gun/c6/fat)
0 Response to "Jawa Pos Juga Diserang Hoax - Jawa Pos (Siaran Pers) (Blog)"
Post a Comment