Ganjar Pranowo Minta Polisi Tindak Penebar Hoax dan Fitnah ... - Tribun Jateng

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berharap kepolisian menindak penebar hoax, fitnah dan ujaran kebencian selama menghadapi Pilkada serentak 2018 di Jateng. Keberadaan Divisi Cyber Crime yang dimiliki Polda Jateng diharap dapat dioptimalkan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jateng dan kabupaten/kota se Jateng, dalam rangka menjaga kondusifitas Pilkada serentak 2018 di Jateng, di Hotel Crown Semarang, Senin (5/2/2018).

Ganjar mengatakan, Jateng sering dijadikan ukuran proses politik di Indonesia, maka kondusifitas harus dipertahankan. Persoalannya, saat ini penggunaan media sosial yang dapat dijadikan sebagai alat untuk sosialisasi, ternyata juga dijadikan sebagai ajang penebaran hoax dan fitnah.

"Kepolisian sudah punya divisi cyber crime, mudah-mudahan bisa mengedukasi, menjaga, dan terakhir menindak. Sehingga, hoax, fitnah, tidak bisa begitu saja disampaikan ke masyarakat. Ujaran kebencian yang bisa membakar suasana kontestasi ini, ayo diredam bareng-bareng," harapnya.

Selain itu, lanjutnya, antar kandidat yang saling berkompetisi sebaiknya dapat saling tersenyum, tertawa, dan bergandengan tangan. Meski itu hanya terlihat di permukaan saja, namun hal itu penting untuk ditampilkan ke publik.

"Agar pengikutnya nanti tidak begitu gregeten sehingga ikut membakar, kompor kalau sudah meleduk ya repot," ujarnya.

Begitupula parpol pengusung dan pendukung para kandidat, diharap mendorong calonnya untuk sosialisasi program. Ini lebih baik dibanding hanya berupaya mengurangi popularitas dan elektabilitas calon lawan dengan cara menebar fitnah, yang akhirnya mengundang perdebatan di medsos.

"Parpol-parpol nanti bisa berembug untuk membuat tematik apa yang jadi problem di kabupaten dan kota dan problem di Jateng, kemudian dibuka ruang perdebatan yang mengedukasi. Biarkan KPU yang memberikan ruang untuk perdebatan," katanya.

Di sisi lain, gubernur juga berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dapat memberikan penjelasan yang baik ke masyarakat terkait tahapan dan teknis Pemilu.

"Kita ciptakan pilkada yang damai, indah, edukatif, dan boleh lucu. Mudah-mudahan itu menghibur sehingga masyarakat bergembira ria menghadapi Pilkada ini," tegasnya.

Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Condrokirono juga berharap, parpol bertindak seperti radiator dalam mesin mobil, yakni sebagai pendingin. Sehingga suasana pilkada di Jateng tidak memanas.

Ia juga mengungkapkan, selama masa kampanye yang dimulai pada 15 Februari mendatang, dimungkinkan akan adanya gesekan antar pendukung, money politics, politik identitas, isu SARA, penebaran hoax khususnya di medsos.

"Kita telah membuat Satgas yang mengedepankan intelijen untuk mewujudkan pilkada damai. Juga memberdayakan tokoh masyarakat, opini pro pancasila, kebhinekaan, dan yang mendinginkan suasana," katanya.

Untuk pengamanan, Polri akan menerjunkan 21.259 personil yang digerakan mengikuti dinamika, Kodam IV Diponegoro menerjunkan sejumlah 9.713, Linmas 123.902 personil.

"Kita juga bentuk satgas penegakan hukum terpadu, berkoordinsi dengan KPU dan Bawaslu untuk menindak pelanggaran-pelanggaran pemilu," katanya.(*)

HALAMAN 2

0 Response to "Ganjar Pranowo Minta Polisi Tindak Penebar Hoax dan Fitnah ... - Tribun Jateng"

Post a Comment