
SUKSESKAN PILKADA – Badan Kesbangpol Jateng menggelar kegiatan “Peningkatan Pemahaman Pilar Kebangsaan Implementasi Konsensus Kebangsaan.
NUR KHOLID MS / RADAR PEKALONGAN
KENDAL – Pertumbuhan kelompok radikal di Indonesia semakin besar. Mereka bisa berada dimana saja untuk menciptakan kekacauan bangsa. Selain itu kegiatan aksi teroris mendapatkan sokongan dana dari manapun, termasuk dunia internasional.
Hal itu disampaikan Dosen UIN Walisongo Prof Dr Ahmad Rofiq MAg saat jadi narasumber seminar “Peningkatan Pemahaman Pilar Kebangsaan Implementasi Konsensus Kebangsaan dalam rangka Mensukseskan Pilkada Serentak 2018” yang digelar Badan Kesbangpol Jateng di RM di Kendal, Selasa (13/2).
“Sekarang marak manusia yang mengatasnamakan agama dan melakukan aksi radikalisme. Mereka tega membunuh atas nama agama,” kata dia.
Kegiatan dihadiri 130 peserta yang terdiri atas Ormas, LSM, partai politik (Parpol), organisasi kepemudaan dan unsur wartawan. nara sumber lainya Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng Budiyanto, Ketua KPU Jateng Joko Purnomo, dan Kepala Kantor Kesbangpol Kendal Ferinando Rad Bonay.
Ahmad Rofiq menjelaskan, seiring perkembangan teknologi, masyarakat harus mewaspadai berita hoax atau bohong, khususnya yang marak di media sosial. Berita hoax lebih mudah dibuat dan disebarkan dibanding di media yang sebenarnya. “Masyarakat harus kembali lagi pada empat pilar bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar tersebut supaya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bangsa Indonesia akan kokoh,” tukas dia.
Budiyanto mengatakan, bangsa merupakan rumah bagi masyarakat. Jika rumah tersebut kokoh, tentu negara akan berdiri. Membangun negara itu tidak mudah, sehingga harus dijaga. Taruhannya merdeka atau mati. Aksi terorisme harus diberantas. “Untuk itu masyarakat kembali lagi ke empat pilar. Para pahlawan ketika merebut kemerdekaan, tidak memikirkan bayaran. Yangi dipikirkan penjajah keluar negara Indonesia,” kata dia
Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo mengatakan, masyarakat harus turut menjaga jalannya pesta demokrasi untuk menjaga keutuhan NKRI. ”Warga perlu mengawal proses pemilu dari awal hingga berakhirnya masa jabatan calon yang terpilih,” kata Joko.
Kepala Kesbangpol Kendal, Ferinando Rad Bonai, menuturkan, perbedaan merupakan hal biasa, jangan jadikan perbedaan sebagai permusuhan yang bisa menyebbakan perpecahan. (nur)
Penulis: Nur Kholid Ms | Radar Pekalongan
Redaktur:Widodo Lukito
0 Response to "Ahmad Rofiq: Waspadai Berita Hoax - Radar Pekalongan"
Post a Comment