TEMPO.CO, Jakarta - Masalah relawan Asian Games 2018 masih menjadi perbincangan hangat. Satu hal yang paling sering ditanyakan adalah soal uang imbal jasa yang bakal diterima oleh relawan.
Kasus relawan Asian Games menjadi topik hangat setelah muncul berita bohong bahwa mereka akan menerima honor sebesar Rp 600 ribu per hari.
"Saya tahu berita soal honor Rp 600 ribu itu muncul setelah acara pembekalan terhadap relawan selama 3 hari di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan menjelang akhir Desember 2017. Saat itu relawan di bagian akomodasi yang mendapatkan pembekalan," ujar seorang relawan Asian Games 2018 di bagian Teknologi Informasi yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Baca: Kabar Honor Volunteer Asian Games Tersebar, Bagaimana Faktanya?
"Dan setelah itu kami di grup WA relawan menanyakan mereka dapat uang nggak? Lantas dijawab dapat, dengan menyebutkan jumlah Rp 600 ribu. Kemudian berkembanglah hoax soal relawan menerima honor Rp 600 ribu per hari. Padahal uang itu disebutkan sebagai pengganti akomodasi, bukan honor," imbuh relawan itu.
Menurutnya, sejak awal penandatanganan kontrak soal kesediaan menjadi relawan, INASGOC sama sekali tidak mencantumkan kata-kata honor, gaji, ataupun bayaran.
Baca: Masih Banyak Lowongan untuk Jadi Volunteer Asian Games 2018
"Hanya disebutkan sebagai uang pengganti akomodasi, mungkin supaya tidak kena pajak. Karena jika disebut sebagai honor atau gaji, pasti akan dipotong pajak. Setelah menandatangani kontrak, kami diberi rekening BRI dan didalamnya sudah berisi Rp 150 ribu," kata relawan itu lagi.
Kesempatan untuk menjadi relawan Asian Games 2018 menurut INASGOC masih terbuka, karena hingga akhir penerimaan gelombang pertama pada Oktober tahun tidak semua yang masuk saringan bersedia menandatangani kontrak.
DONNY WINARDI
0 Response to "Begini Cerita Relawan Soal Hoax Honor Volunteer Asian Games 2018 - Tempo.co"
Post a Comment