PDIP Diserang Hoax - RMOL.CO (Siaran Pers)

RMOL. PDIP diserang hoax lagi. Kali ini partai berlambang Banteng ini disebut-sebut tak membutuhkan suara umat Islam lagi. Apa benar? Karuan saja PDIP membantah.

Sebenarnya, kabar ini sudah beredar sejak penghujung Oktober 2017. Tepatnya setelah PDIP mendukung UU Ormas yang salah satu isinya melarang organisasi anti Pancasila seperti Hizbut Thahir. Hoax ini ramai diberitakan sejumlah media online dan medsos.

Belakangan, hoax ini makin kencang. Bahkan beredar foto billboard dengan narasi, "PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam." Di kanan bawah terdapat tulisan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kabar itu pun menjadi perbincangan panas netizen. Banyak yang berpendapat kalau foto itu adalah hasil editan. Dilansir www.turnbackhoax. id, foto itu dipastikan editan.

Dalam penelusuran media itu, billboard tersebut sebenarnya bertuliskan: "Pesan Istri kepada Sang Suami : Wahai suamiku….. Carilah rezeki yang HALAL saja. Aku dan anak-anakmu rela Lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang, namun dibakar API NERAKA."

Di sudut kiri bawah bilboard ini nampak logo dari Pemerintah Kota Padang. Ditambah juga kode telepon yang dicantumkan yakni 0751 yang merupakan kode area Padang.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah hoax ini. Menurutnya, portal media penyebar kabar itu adalah media abal-abal. Hasto menyebutkan, justru mayoritas pemilih PDIP adalah umat Islam. Dengan demikian tidak mungkin PDIP meninggalkan pemilih muslim.

"PDIP sendiri lebih dari 85 persen pendukungnya basis muslim. Islam yang membangun peradaban, Islam yang meneladani tokoh-tokoh pergerakan juga. Dimana PDIP betul-betul membumikan itu," ujar Hasto belum lama ini di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Hasto, alasan PDIP mendukung UU Ormas karena hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. UU ini, juga dianggap tidak melawan kehendak umat Islam karena sama-sama mengawal Republik Indonesia untuk menjadi negara yang bersatu dan berdaulat, adil, makmur dan tidak dirusak oleh pihak-pihak yang bertentangan dengan dasar negara Pancasila.

Hasto yakin PDIP tidak akan ditinggalkan pemilih muslim karena selama ini partainya selalu menyebarkan nilai-nilai keislaman yang selaras dengan ideologi negara. Dengan demikian, lanjut dia, bila ada yang menyebutkan bahwa 'PDIP tidak butuh umat Islam,' hal itu jelas merupakan upaya penyudutan PDIP. Dan tentu tujuannya sangat politis, membenturkan umat Islam dengan PDIP.

Sayangnya, bantahan itu kalah cepat dengan kabar beredar di dunia maya. Foto billboard hoax itu sudah beredar. Salah satunya diyakini diunggah Hen Hadian Hadi, pengguna Facebook. Di akun miliknyalah foto itu diposting.

Hen memasang foto yang bertuliskan "PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam." Di bawah tulisan tersebut juga tercantum nama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. Tertera juga lambang partai PDI di samping tulisan. Selain gambar PDIP, di bagian paling bawah terdapat lambang beberapa partai yakni PKB, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem, dan Perindo.

Sementara di Twitter tidak kalah heboh. Banyak yang percaya dengan hoax ini. "PDIP tidak butuh suara ummat #Islam sesuai pernyataannya yang lalu? Jadi, rakyat yg mana akan diajak berdiri bersama Jokowi di #Pilpres2019 ??" cuit @ZAEffendy

"PDIP tak butuh suara umat Islam. Sombong nian kau. Baik, omonganmu gue catet nek Walo sendirian aja senegeri ini, gue gak bakal milih kalian dilevel manapun. Titik," cuit @Bakar55778917. "Orang Islam ga butuh PDIP !!," timpal @Ibrahim_Prabawa

Tak sedikit warga dibuat resah dengan kabar ini. Bahkan, kasihan dengan PDIP hingga Presiden Jokowi yang terus jadi bulan-bulanan kabar hoax. "Betul di grup-grup WA pengajian ibu-ibu tempat gue juga ada fitnah ke Jokowi yang dituduh PKI dan anti Islam. Emang bener-bener bahaya karena fitnah terhadap Pemerintah, Jokowi dan PDIP sudah merambah ke masyarakat baik lewat medsos, grup-grup WA bahkan di forum-forum pengajian, kultum subuh dan khotbah jumat," cuit @ PriaKolorIjo.

Nah, ditengah ruwetnya kabar hoax, Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), yang merupakan organisasi sayap Islam PDIP justru menunjukkan sikap Islami dengan cara memperingati maulid Nabi Muhammad SAW bersama para habaib, ulama dan masyarakat umum di Kantor PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (10/12).

Di depan sekitar 2.000 hadirin, Ketua Umum Bamusi Prof Dr KH Hamka Haq menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi ini adalah bentuk rasa syukur terhadap lahirnya sang pembawa kerahmatan di muka bumi yaitu Rasulullah SAW. Sebab tanpa Muhammad SAW, manusia tidak akan mungkin mengenal Islam.

"Karena ini sudah menjadi kewajiban kita bersama para pengurus pusat Bamusi serta sebagai pribadi pribadi kita sebagai umat Islam untuk tetap menjaga iman kita dan saling membangun kebersamaan kita sebagai bentuk dari ukhuwah Islamiah maupun ukhuwah wathoniyah," ungkapnya.

Dia menyebut, ada sekitar 80 persen pemilih muslim PDIP. Bamusi memulai syiar agama Islam baik di internal partai maupun ke masyarakat luas dengan menonjolkan Islam yang rahmatan lil alamin. Yaitu Islam yang moderat sesuai dengan karakteristik masyarakat Islam yang ada di Indonesia. ***

HALAMAN 2

0 Response to "PDIP Diserang Hoax - RMOL.CO (Siaran Pers)"

Post a Comment