Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali menanggapi soal kasus penyebaran konten fitnah atau hoax dari kelompok Saracen yang ditangkap aparat beberapa hari yang lalu. Ia menilai hal yang dilakukan Saracen kemarin sudah melewati batas kebebasan berpendapat.
"Bukan hanya memfitnah lagi, mengadu domba. Ini hal yang menurut saya sudah keterlaluan. Jadi ini sekali lagi bukan hanya kebebasan menyampaikan pendapat. Sudah melewati batas," kata Zainudin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8).
Menurutnya saat ini pemerintah khususnya Bawaslu masih kesulitan menangkal konten hoax yang dikhawatirkan semakin mengganggu pemilu. Sementara pemilu semakin dekat.
"Kemarin sudah kita sampaikan hal seperti itu tetapi memang susah. Yang sempat kita bicarakan pada saat pembahasan perbawaslu (Peraturan Bawaslu) kemarin adalah lembaga survei yang harus mendaftar dan bergabung pada asosiasi sehingga tidak terulang seperti 2014," katanya.
Ia juga menyebut masih adanya potensi kampanye hitam yang terjadi saat pemilihan umum nanti. "Kalau soal itu ada. Memang diatur di peraturan Bawaslu supaya tidak dan itu berpengaruh kepada paslon kalau bukti-buktinya kuat. Kan TSM: terstruktur, sistematis, masif. Kalau itu dilakukan dan bisa berpengaruh dengan pasangan calon," imbuhnya.
Ia juga tak menampik adanya kepentingan politik yang memesan jasa kelompok Saracen dalam praktik penyebaran hoax seperti yang telah terjadi beberapa lama ini. Menurutnya, bisa jadi memang ada persaingan dalam politik yang melatarbelakangi penyebaran berita-berita hoax tersebut.
"Kan yang mengorder begini bukan persaingan antar perusahaan, pasti persaingan politik. Kalau persaingan di ekonomi tidak sampai sini apalagi bawa SARA. Tapi lama-lama kalau ini dibiarkan dia bisa apa saja. Bukan hanya politik. Bisnis, sosial, pokoknya sewa aja terus kamu jelekin saingan saya. Bahaya," tegasnya.
0 Response to "Komisi II: Bawaslu Masih Kesulitan Buat Aturan Pemilu Soal Hoax - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog)"
Post a Comment