Arah - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta agar media sosial Facebook dapat membantu pemerintah Indonesia menangani penyebaran hoax atau berita bohong.
Pasalnya, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019 dan dikhawatirkan hoax akan bertebaran, baik jelang maupun saat Pilpres.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan dalam hasil pertemuannya dengan perwakilan Facebook dari Asia Pasifik masih akan terus dibicarakan secara intensif. Terlebih dalam memberantas hoax perlu penanganan khusus.
"Karena kontekstualnya (hoax) apalagi waktu kita bicara siapa yang bisa menentukan ini hoax atau tidak dan berapa cepat (bisa diatasi). Ini lagi mau diatur," kata Samuel di Gedung Serbaguna Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (2/8).
Baca Juga: Ini Teknologi Keamanan 'Super' di Smartphone Advan G1 Pro
Pemerintah Indonesia Buka Blokir Telegram Minggu Ini
Lanjut Samuel, dalam memberantas hoaxFacebook sedang membuat alogartima khusus yang disebutnya bisa menangkal hoax.
"Mereka lagi buat alogartima khusus untuk Indonesia bagaimana menangkal hoax," sebutnya.
Dari Kemenkominfo sendiri, Samuel menyatakan mereka akan membentuk tim pemantauan hoax saat Pilkada 2018 dan jelang Pilpres 2019.
"Yang bisa kita lakukan ada tim terpadu pemantau, saat pas Pilkada diharapkan ada tim yang bisa memberikan masukan siapa yang bisa menentukan hoax dan seberapa cepat," pungkasnya. (Shemi)
Video Trending Pilihan Redaksi:
----
Stop Berita Hoax, Facebook 'Bunuh' 30.000 Akun di Perancis | |
Waspada, Ini Ciri-ciri Berita Hoax | |
Facebook Sebar 10 Tips Kenali Berita Hoax, Kamu Wajib Tahu! |
0 Response to "Berantas Berita Hoax, Kemenkominfo Panggil Facebook, Hasilnya... - Arah"
Post a Comment