Basarnas pun Pernah Jadi Korban Informasi Hoax - Detikcom (Siaran Pers)

Bantul - Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoax kebencanaan. Basarnas pun pernah menjadi korban informasi hoax. Itu tidak hanya sekali, namun berkali-kali.

Hal itu jelas sangat merugikan karena berkaitan dengan informasi kebencanaan yang harus segera ditangani.

"Cek dulu, keberadaannya (informasi kebencanaan) benar atau tidak," kata Syaugi kepada wartawan di Kantor Basarnas Yogyakarta, di Jalan Yogyakarta-Wates Km 11, Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/3/2018).

Syaugi bercerita, informasi hoax perihal bencana juga pernah diterima Basarnas. Suatu ketika ada informasi yang menyebutkan ada sebuah kapal tenggelam di tengah laut. Setelah dicek petugas di lokasi, ternyata tidak ada pihak yang membutuhkan pertolongan.

"Ada informasi bahwa telah terjadi kapal mati mesin, pernah terjadi ini, bukan sekali, berkali-kali. Begitu kita sampai sana, padahal perjalanan kita bisa memakan waktu 14-15 jam, ternyata sampai sana tidak ada barang itu," ungkapnya.

"Tidak ada barang, misalnya kapal tadi sudah tenggelam, sudah pergi atau (informasi) hoax itu tadi. Nah, untuk itu supaya itu tidak terjadi, sebetulnya saya menginginkan sejak dilantik itu yakni salah satu peralatan yang diperlukan, satelit kamera," lanjutnya.

Menurutnya, jika Basarnas memiliki satelit kamera maka petugas akan lebih mudah mengecek kebenaran informasi yang masuk ke Basarnas. Harapannya kinerja Basarnas akan lebih maksimal apabila memiliki satelit kamera tersebut.

"Bila terjadi sesuatu di manapun, di wilayah di sini bisa terlihat, betul tidak apakah itu di gunung, di laut atau itu di darat (terjadi bencana). Tetapi itu belum kita punya sampai sekarang," sebutnya.

Walaupun belum memiliki satelit kamera, Syaugi berharap masyarakat tidak khawatir karena Basarnas memiliki kantor di seluruh provinsi. Oleh karenanya, kalau ada info kebencanaan masyarakat bisa mengkonfirmasi terlebih dahulu ke Basarnas.

"Kalau ada informasi (kebencanaan) tanya kepada kantor SAR terdekat, (menghubungi nomor) 115 paling gampang kan. Jadi tidak usah panik, banyak kan memang berita menyesatkan itu," ungkapnya.

Selanjutnya, Syaugi juga mengomentari banyaknya kasus yang diterima Basarnas. Menurutnya, dalam sehari rata-rata Basarnas bisa menerima laporan antara 10 sampai 17 kasus di seluruh wilayah Indonesia.

"Setiap hari 24 jam itu ada 10 sampai 17 kejadian di seluruh wilayah Indonesia. Baik itu orang hilang, kapal tenggelam, macam-macam. Kejadian orang mau jatuh. Makanya kita perlu bersinergi dengan potensi SAR," tutupnya.
(bgs/bgs)

HALAMAN 2

0 Response to "Basarnas pun Pernah Jadi Korban Informasi Hoax - Detikcom (Siaran Pers)"

Post a Comment