Merdeka.com - Sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada 12 Febuari lalu, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak acap kali diserang kampanye hitam melalui media sosial. Bahkan pernah dihina secara fisik melalui berita di media massa.
Berangkat dari kasus ini, beberapa elemen massa yang terdiri dari mahasiswa, tokoh masyarakat, partai, dan advokat akan melawan isu-isu hoax, dan mendeklarasikan Relawan Anti Hoax Khofifah-Emil (RAH-Khamil) di Surabaya, Jumat (16/2) siang.
Menurut Koordinator RAH-Khamil, Aan Ainur Rofik, deklarasi ini bermula dari keresahan beberapa elemen masyarakat terkait sebaran berita-berita hoax di media sosial yang menyudutkan Khofifah Indar Parawansa. Padahal, kata Aan, Khofifah belum ditetapkan sebagai calon gubernur oleh KPU.
"Ketika itu (ada berita hoax) di media sosial, saya hendak melaporkan yang diduga adalah pimpinan partai menyebar luaskan berita hoax di media sosial grup," jelas Aan di sela deklarasi.
Yang kedua terkait pemberitaan media online beberapa waktu lalu, sebelum penetapan. Media tersebut menulis: Kalau ada yang cantik kenapa pilih yang jelek.
"Ini terkait pemberitaan tempo hari, tim pemenangan (pasangan lain) yang menurut saya saat itu, apa, secara fisik menghina bakal calon (Khofifah). Nah itu menurut saya perbuatan pidana," tegas pria yang juga berprofesi sebagai advokat Peradi.
Satu kasus lagi yang membuat para relewan ini resah. Yaitu soal akun 'abal-abal' di media sosial yang mengatasnamakan organisasi massa (Ormas) terbesar di Tanah Air untuk membuat polling Pilgub Jawa Timur. "Lha beberapa catatan itu yang mebuat saya dan beberapa teman mendeklarasikan Relawan Anti Hoax untuk Khofifah,"
Selanjutnya, setelah deklarasi hari ini, RAH-Khamil akan berkonsultasi dengan tim Cyber Polrestabes Surabaya. "Senin (19/2) depan, kami akan datang ke Polrestabes Surabaya untuk konsultasi dan menunjukkan beberapa akun ini, yang menurut kami, dugaan kami hoax," katanya lagi.
Nah, masih kata Aan, yang juga politikus Partai Golkar, dari konsultasi itu, diharapkan akan mendapatkan pemahaman tentang mana yang termasuk kategori hoax, pidana, atau kasus pelanggaran Undang-Undang ITE. "Kita juga akan berkonsultasi dengan Panwas. Menurut kami melaporkan beberapa hal itu sangat penting," katanya.
Aan juga menilai, pihak penyelenggara Pemilu kurang maksimal menjalankan perannya. Satu bukti kasus di Paciran, Lamongan beberapa waktu lalu. Saat itu, istri Cawagub Emil Elestianto Dardak, yaitu Arumi Bachsin sebelum penetapan- ditegur Panwas setempat karena mendatangi undangan acara.
"Itu kan masih bakal, belum calon. Yang disurati Arumi alamat di Paciran. Itu kan bohong, surat yang salah secara hukum, dan menurut saya itu hoax. Hoax itu bukan hanya berita bohong, berita palsu yang menurut kita menyesatkan itu, kita akan lawan," tegas Aan. [rnd]
0 Response to "Relawan Khofifah-Emil bentuk tim buat lawan berita hoax - merdeka.com"
Post a Comment