KIBLAT.NET, Jakarta – Kemunculan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ditandai dengan pernyataan kontroversial kepalanya, Djoko Setiadi yang menyebut hoax membangun. Menurut DPR, tugas lembaga itu ternyata sama sekali tak ada hubungannya dengan hoax.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPR RI, Fadli Zon membeberkan kronologi pembentukan BSSN. Keberadaan lembaga tersebut ternyata telah dibahas sejak tahun 2015.
“Keberadaan BSSN ini telah dirancang sejak 2015. Dan desain awalnya bukanlah untuk mengurusi hoax atau konten negatif di internet, tapi membangun ekosistem keamanan siber nasional,” ujar Fadli melalui akun Twitter resminya, Senin (08/01/2018).
Menurutnya, keberadaan BSSN sebenarnya sangat penting yaitu untuk pertahanan jaringan siber negara. Pasalnya, selama ini banyak ancaman terhadap keamanan siber.
“Jangan sampai ‘ransomware’ semacam itu mengancam atau bahkan merusak infrastruktur siber strategis yang kita miliki, seperti jaringan siber perbankan, bandara, rumah sakit, atau sejenisnya,” ujar Fadli.
Selain itu, ia mengatakan bahwa praktik di negara-negara lain, keamanan siber dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ancaman siber (cyber threat), kejahatan siber (cyber crime), dan perang siber (cyber conflict). Dan BSSN sebenarnya diposisikan sebagai lembaga koordinasi, yang isinya adalah para stakeholder dari lembaga terkait yang sudah ada, seperti Polri, TNI, BIN, ataupun Kominfo.
“Jadi, itulah wilayah tugas BSSN, yaitu membangun ekosistem keamanan dunia siber, dan bukannya ngurusi ‘hoax’ dan sejenisnya,” sambungnya.
Terkait pernyataan Djoko Setiadi yang menyebut hoax yang membangun dan penambahan kewenangan penangkapan, Fadli menilai pernyataan tersebut sangat berbahaya. Sebab sebagai lembaga baru, tugas dan fungsi BSSN punya potensi untuk ditarik-ulur sesuai kepentingan kekuasaan, tidak lagi sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Reporter: Julian
Editor: Imam S.
0 Response to "Tugas BSSN Bukan Mengurusi Hoax - kiblat (Siaran Pers) (Blog)"
Post a Comment