Mau Terhindar dari Hoax? Yuk, Ikuti 7 Tips Anti-Hoax Ini! - kumparan.com (Siaran Pers) (Blog)

Hoax (Ilustrasi)

Hoax (Ilustrasi) (Foto: Shutter Stock)

Di era digital seperti saat ini pasti kamu sangat mudah mendapatkan sumber berita. Cukup membuka media sosial kiranya membuatmu langsung mendapat berita terbaru. Akan tetapi, kamu harus hati-hati ya dengan berita yang berseliweran di media sosial. Sebab, tidak semua berita itu benar adanya. Kalau kamu tidak menyaring sumber berita yang ada bisa membuatmu terjebak berita hoax.

Untuk itu, sebagai generasi muda, kamu harus hati-hati mempercayai sebuah berita. Jangan sampai kamu secara tak sengaja menyebar berita hoax. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar tidak terjebak berita hoax. Mau tahu apa saja itu? Yuk simak paparan tips berikut!

Hal utama yang harus kamu lakukan agar tidak terjebak hoax ialah bersikap kritis. Ketika kamu mendapat kiriman atau melihat postingan kabar tertentu, kamu harus menyangsikannya. Jangan langsung percaya bulat-bulat.

Bersikap kritis atas sebuah kabar akan membantumu terhindar dari berita hoax. Kalau perlu, ketika kamu tidak yakin dengan postingan tersebut, lebih baik jangan dibagikan. Cukup kamu abaikan dan tidak mengaksesnya.

Sebab, ada beberapa postingan dengan judul heboh berisikan virus komputer yang bisa merugikanmu. Bersikap kritis itu tidak sulit lho kalau kamu sudah terbiasa dan mau melakukannya.

2. Baca Sumbernya Terlebih Dahulu

Ketika kamu mengklik suatu situs, pastikan dulu situs tersebut termasuk media kredibel. Caranya sederhana sebenarnya. Bila sumber itu masih berasal dari situs blogging maka kamu harus hati-hati membaca informasinya.

Akan lebih baik kalau kamu membaca dari situs-situs media yang sudah terpercaya. Sebab, media-media terpercaya pasti mencantumkan sumber beritanya. Baik itu berita hasil reportase maupun berita yang dilansir dari portal berita luar negeri.

Bila beritanya menyangkut isu kesehatan atau ilmu pengetahuan dan teknologi, pastikan dulu sumbernya diambil dari mana. Kalau disebutkan dari hasil penelitian, kamu cari terlebih dahulu penelitiannya.

Sekarang cukup mudah kok mencari publikasi hasil penelitian. Sebab, sudah cukup banyak hasil penelitian dipublis di internet. Cukup kamu perhatikan baik-baik sumbernya.

Sekali lagi, kalau informasinya berasal dari situs yang berupa situs blogging, seperti blogspot.com atau wordpress.com, kamu harus mencurigainya. Sebab, isi dari situs semacam itu hanya bisa dipertanggungjawabkan oleh si penulis yang kadang tidak ditulis nama aslinya. Pihak blogspot dan wordpress hanya merupakan penyedia situs blogging dan isinya tetap tanggung jawab si empunya blog.

3. Cari Pemberitaan Bandingannya

Saat membaca suatu berita, pastikan bahwa informasi itu tidak hanya berasal dari satu situs saja. Perhatikan situs media terpercaya lainnya. Bila informasi itu hanya dibahas oleh satu situs saja maka kamu patut mencurigainya. Sebab, bila suatu kabar cukup heboh dan diklaim sebagai peristiwa besar pastinya media-media mainstream atau media umum terpercaya ikut membahasnya.

Bila tidak ada pembahasan di situs media lainnya, maka itu bukanlah peristiwa besar. Bisa jadi, pemberitaan itu akal-akalan si pembuat situsnya untuk menarik pembaca ke situsnya. Hal itu lumrah dilakukan oleh seorang pembuat situs. Sebab, ketika banyak yang mengakses situsnya maka dia memiliki peluang besar untuk meraup keuntungan finansial.

Oleh karena itu, kamu jangan menjadi salah satu orang yang memberikan peluang besar bagi pelaku pencari keuntungan dari cara menipu orang. Jadi, jangan langsung diklik ya kalau menemukan postingan dengan judul menghebohkan.

4. Cocokkan Judul Berita dengan Isinya

Nah, poin ini tidak kalah penting kalau kamu ingin tahu suatu situs berita itu terpercaya atau tidak. Biasanya, kalau situs berita ­abal-abal, judul dan isinya tidak ada kaitannya sama sekali.

Ketidakcocokan itu dilandasi untuk memikat seseorang mengakses situs tersebut. Modusnya ya pastinya memperbanyak orang klik ke situs tersebut. Ya pastinya tujuannya untuk meraup keuntungan finansial. So, jangan sampai tertipu ya!

Kalau kamu ingin tidak terjebak hoax maka kamu harus memperbanyak referensi bacaanmu. Dengan banyak membaca, kamu bisa melihat suatu berita itu hoax atau tidak hanya dengan membaca judulnya.

Kamu bisa memulai dengan membaca dari sumber-sumber media mainstream. Selalu update dengan peristiwa yang ada akan membuatmu peka terhadap pemberitaan hoax.

Selain itu, kamu perlu membaca dari sumber-sumber text book lainnya, seperti ensiklopedia, makalah ilmiah, majalah, buku-buku, dan lain sebagainya. Berbekal banyak referensi itu, sudah pasti kamu akan mudah memetakan mana berita hoax dan tidak. Kuncinya ialah banyak membaca guys!

6. Ikuti Komunitas Anti-Hoax

Kalau kamu memang benar-benar membenci hoax, ada baiknya kamu mengikuti komunitas anti-hoax. Ada banyak komunitas anti-hoax yang bisa kamu ikuti. Komunitas itu seperti Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Indonesia Hoaxes, Sekoci, dan masih banyak lainnya.

Komunitas-komunitas itu cukup aktif di media sosial, khususnya Facebook. Mengikuti atau bergabung dengan komunitas itu akan membuatmu update dengan segala pemberitaan hoax. Sebab, anggota komunitas anti-hoax biasanya melakukan "debunking" atau pengungkapan berita hoax di grup-grup mereka.

Selain itu, kamu pun bisa ikut berkontribusi melakukan "debunking" suatu pemberitaan yang disinyalir berupa hoax. Pastinya, kamu akan menambah pengetahuan dan menambah kolega bila aktif di komunitas itu.

7. Jangan Percaya Begitu Saja dengan Foto atau Video

Lumrahnya, sebuah kabar hoax menyertakan foto atau video untuk meyakinkan orang lain. Untuk itu, kamu harus cek kebenarannya dengan cara mencari foto tersebut ke situs search engine. Salah satu situs search engine yang memiliki banyak data mengenai foto dan video adalah Google.

Cara melakukan pengecekkannya cukup sederhana. Kamu cukup upload foto yang dicurigai hoax ke kolom pencarian Google. Dengan cepat, Google akan menemukan sumber awal foto tersebut.

Sedangkan untuk video, kamu cukup melakukan capture pada scene tertentu dan mencarinya dalam kolom pencarian gambar. Kalau video itu viral, pastinya langsung ditemukan oleh Google.

Cukup mudah kan mengeceknya? Mulai sekarang selalu cek ulang sebelum mempercayai sebuah foto dan video.

Itulah beberapa tips agar terhindar dari berita hoax. Kalau kamu terjebak atau bahkan sampai menyebarkan hoax tentunya tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga orang lain. Untuk itu, kamu sebagai generasi muda harus memiliki sikap anti-hoax.

Jangan mudah membagikan kabar yang tidak jelas. Jangan mudah percaya kabar yang belum tentu benar. Dan, selalu bersikap kritis. Yuk, Quipperian, jadilah generasi muda anti-hoax.

Penulis: Muhammad Khairil

HALAMAN 2

Related Posts

0 Response to "Mau Terhindar dari Hoax? Yuk, Ikuti 7 Tips Anti-Hoax Ini! - kumparan.com (Siaran Pers) (Blog)"

Post a Comment