Begini Curhat Megawati Tentang Taktik Seribu Wajah yang ... - Pikiran Rakyat

JAKARTA, (PR).- Penggunaan hoaks disinyalir masih akan marak terjadi memasuki tahun politik 2018 dan 2019 nanti. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut penggunaan hoax untuk menjatuhkan lawan politik adalah tindakan pengecut.

Megawati menyampaikan hal itu dalam sambutan acara Ulang Tahun ke-45 PDI Perjuangan yang digelar di JCC Senayan Jakarta, Rabu 10 Januari 2018. Dia menilai, saat ini banyak taktik seribu wajah yang menggunakan kebohongan dan menyebarkan hoaks, serta kebencian dengan menggunakan isu sara. Dia mengatakan, jika ingin bertanding secara adil seharusnya bertanding dengan cara yang etis.

"Kalau mau tempur jangan seperti pengecut, mari secara jantan. Bicara begitu saya sampai diingatkan, jangan lupa ibu betina lho,” kata Megawati dengan nada tegas di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan.

Selain hoaks, tambah Mega, saat ini Indonesia juga mengalami fenomena yang disebut dengan istilah post-truth. Hal ini terjadi lewat penggiringan opini publik imbas dari penyebaran kebohongan di sosial media. Megawati menilai fenomena ini membuat emosi mengalahkan objektivitas.

“Ia mencampuradukkan antara nilai dan norma dengan opini personal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kesahihannya,” ucapnya.

Bahkan, kata Mega, para politikus itu tanpa sungkan menyebarkan berita palsu berisi propaganda kebencian dan permusuhan. “Pengorganisasian massa juga dilakukan dengan memanfaatkan hoaks dengan tujuan menciptakan massa yang tidak sadar,” katanya.

Tak masuk akal

Megawati juga sempat menyinggung beberapa berita bohong dan post-truth yang sempat hinggap padanya dan partainya. Misalnya ketika  sejumlah pihak mendiskreditkan PDIP dengan menyamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut dia hal itu tak masuk akal karena PDIP berasal dari PNI yang didirikan ayahnya yang juga Presiden Republik Indonesia pertama, Sukarno dengan ideologi nasionalis.

"Begitu juga isu PKI yang dituduhkan ke Pak Jokowi dan ibunya dikatakan keturunan China. Saya kenal ibunya Pak Jokowi dari sebelum jadi presiden. Jadi ini ibu yang mana ya?" ucapnya.

Dalam acara ini, sejumlah pejabat tinggi negara turut hadir. Selain Presiden RI Joko Widodo, hadir juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno dan Boediono, hingga beberapa menteri kabinet kerja. Sejumlah petinggi partai juga terlihat hadir seperti Romahurmuzzy dari PPP, Zulkifli Hasan dari PAN, Airlangga Hartarto dari Golkar, Harry Tanoe dari Perindo, dan Grace Natalie dari PSI.

Pada saat pemotongan tumpeng, para ketua partai ini dipersilakan maju ke atas panggung untuk mendapatkan potongan nasi tumpeng dari Megawati.***

HALAMAN 2

0 Response to "Begini Curhat Megawati Tentang Taktik Seribu Wajah yang ... - Pikiran Rakyat"

Post a Comment