Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai kinerja Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK melenceng dari apa yang telah direncanakan. Selama masa kerjanya, ICW dinilai kerap menebar kabar bohong (hoax).
"Kami menemukan ada 10 hoax yang diproduksi Pansus KPK selama masa kerjanya," ujar peneliti ICW Donal Fariz di di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Minggu (27/8).
Donal menyebutkan, 10 hoax tersebut adalah tudingan KPK memiliki rumah sekap, tudingan KPK sebagai lembaga superbody, dan tudingan penggunaan jet pribadi saat menyidik kasus suap di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ada juga tudingan Novel Baswedan mengetahui serta melihat pemeriksaan saksi pencuri sarang burung walet dengan cara disetrum serta tudingan KPK menekan Miryam dalam pengusutan kasus korupsi e-KTP," ungkap dia.
Selain itu, kata Donal, adanya tudingan kasus e-KTP hanya karangan atau omong kosong dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Novel Baswedan, dan Ketua KPK Agus Rahardjo serta tudingan KPK selalu menggunakan media untuk membangun opini.
"Kabar bohong lainnya tudingan ke beberapa LSM sering menerima dana dari KPK, tudingan Novel Baswedan hanya jalan-jalan di Singapura, serta tudingan KPK seperti kantor pos karena hanya menerima pesanan perkara," tambah dia.
Dia menilai, Pansus KPK seharusnya membeberkan informasi yang valid. Jangan sampai hanya sebatas isu yang belum tentu kebenarannya, tapi malah disebarkan. "Ini tentu akan berpengaruh bagi kinerja pansus. Bahkan bisa jadi berdampak negatif, karena pansus kebanyakan menyebarkan hoax ketimbang fakta," kata dia.
Sumber: BeritaSatu.com
0 Response to "ICW Sebut Pansus Angket KPK Sebarkan 10 Hoax - BeritaSatu"
Post a Comment